Perjalanan Menuju Cahaya (1)





Perjalanan Menuju Cahaya,
Cahaya ?
Ya, Cahaya yang aku maksud adalah Pendidikan dan pengajaran

Setelah sekian lama blog ini tak terisi, baiklah akan ku mulai cerita perjalanan ini. Perjalanan yang seru, penuh canda-tawa, rasa lelah-kesal-bahagia dan tentunya lewat kisah ini terdapat banyak hikmah yang tak terlupakan bagi ku ( dan ku harap bagi sahabatku. ) :D

Kisah ini bermula, sekitar 2 minggu lalu, ketika sekolahku SMAN 1 Bekasi ( Smansa ) mengadakan pesantren kilat bertepatan bulan Ramadhan, bagi kelas X. Dan bagi kelas XI tidak lagi mengikuti kegiatan Sanlat di sekolah, tetapi menjalankan kegiatan mengajar selama 4 hari ke berbagai Sekolah Dasar di sekitar Kota Bekasi. ( aku lebih senang menyebutnya berbagi Ilmu, sebab mengajar yang kami lakukan bukanlah pengajaran maupun pendidikan yang dilakukan oleh guru. Tetapi, baiklah kita gunakan kata “mengajar” untuk melanjutkan kisah perjalanan ini.. )

Alkisah, sebenarnya yang bertugas untuk mengajar ini hanya kelas XI tapi di luar dugaan, banyak sekolah-sekolah dasar yang kekurangaan siswa/i Smansa yang bakal mengajar di sekolahnya.Walhasil, kelas X pun ikutan mengajar.. :) Yang bertugas mengajar tadinya hanya kelas X MIPA 3,9, dan 10 . Tetapi, karena ( lagi-lagi) masih terdapat sekolah dasar yang kekurangan siswa untuk mengajar materi Islam bagi anak didiknya, terdapat penawaran dan ajakan dari teman-teman kelas X yang sudah mengajar kepada siswa lainnya untuk ikut serta mengajar di suatu SD.

Akhirnya, berita ini pun terdengar sampai ke telingaku, awalnya aku ragu, “ Ikutan nggak ya ?”. Tapi, pada akhirnya aku memberanikan diri untuk ikut serta mengajar. Aku akhirnya memberi tahu salah seorang temanku, siswa X MIPA 3, namanya Reyhan Ichsanino untuk ikut serta di kegiatan ini. Awalnya aku kira semua dengan mudahnya dapat ikut, tapi ternyata pesan ku lewat aplikasi Line dijawab olehnya “Yah, Maaf ya Jihan. sudah di isi oleh orang lain nih.”. Dalem hati.. “It’s Okay, mungkin bukan waktuku untuk mengajar, aku harap lain waktu aku bisa ikut serta.”

Ya, pada akhirnya setelah mendapat jawaban itu hatiku “adem ayem” aja deh . Kalau ada temen yang lewat di depanku dan kelihatannya mau berangkat mengajar aku hanya tersenyum .

2 Hari berselang, ternyata Reyhan menawarkan lagi lewat pesan Line kalau ada yang mau ikut mengajar agar segera mengajukan dirinya.

Wah..

Memang bener-bener nih si Reyhan.


Ya akhirnya aku mengajukan diri lagi..
Dan, “ Diterima”.. :)

Pada akhirnya, aku di kelompokkan bersama sahabatku, Chita dan Ratna dalam satu kelompok pengajar, serta diberi tugas untuk mengajar kelas 5.

Seingatku, pesan Reyhan itu ku terima hari Senin, maka dari hari Selasa hingga Rabu sekitar tanggal 14-15 Juni, kelompokku dapat mulai mengajar di SDN Duren Jaya 4.

Alhamdulillah.. hehehe..:D


Singkat cerita, kelompok ku membuat multi-chat di aplikasi Line pada malam selasa, Kami berbicara mengenai banyak hal, mulai dari, besok mau ngasih materi apa ?, mau berangkat jam berapa ?, naik apa ?, pakai baju apa ?, dan masih banyak lagi. Ringkasnya, esok hari kami sepakat buat berkumpul lebih dulu di rumah Chita. Kemudian kami akan berangkat dengan menggunakan salah satu transportasi online. (Ga usah disebut namanya ya ?)

Oke.. kelihatannya dari cerita ini, everything it’s okay..
Tapi sebenarnya ...
Cerita seru yang sesungguhnya akan dimulai ke esokan harinya ...

***
Keesokan hari tepat jam 8 pagi kami sudah berkumpul di rumah Chita, setelah semuanya berkumpul Chita memesan sebuah mobil untuk menjemput kami bertiga di rumahnya, setelah 10 menit menunggu, Mobil dan sopirnya akhirnya sampai di rumah Chita. Dengan riang gembira (pada awalnya) Kami bertiga menaiki mobil berwarna hitam, lengkap dengan sopir dan kursi mobil ( Eaa.. Jomblo mah begini nih.. lengkap hanya dengan “kursi mobil” :D)  Kami pun memberi tahu tujuan selanjutnya yaitu SDN Duren Jaya 4. Setelah sopir memastikan jalur yang tepat lewat aplikasi maps di Handphone-nya akhirnya Pak sopir pun segera melanjutkan perjalanan untuk mengantar kami.

Perasaan lega seperti terasa di hati kami karena akan diantar ke tempat tujuan, (karena kami belum tahu tempat sesungguhnya SD itu kami pun santai tanpa beban menyerahkan arah perjalanan kami ke Sopir mobil). Sesaat kemudian, sopir mobil yang mengantar kami menghentikan perjalanan  kami tepat di akhir jalur yang terdapat di aplikasi maps miliknya. Tapi, bukan diantar ke SDN Duren Jaya 4, kami malah berada di SDN Duren Jaya 6 dan 11.

Disini perasaan mulai agak bingung, ketakutan dan sulit bernafas (Ini pingsan atau kesasar ?) Entah mereka meraskan hal ini atau tidak, tapi yang jelas puasa ramadhan membuat diriku agak linglung.
Sopir berkata kepada kami “ Dek, udah sampai di akhir tujuan nih, mau turun disini apa gimana ?” Kami menjawab “ Lho, pak ini kan belum sampai di SDN Duren Jaya 4 !”, “Ya, mau gimana lagi dek, arah peta nya saja kesini, gimana dong ?”

Akhirnya, kami pun merelakan untuk turun sambil mencari-cari arah yang tepat menuju sekolah yang tepat, setelah bertanya kesana kemari dan tiba-tiba jadi terngiang di telingaku lagu “ Alamat Palsu “-nya Ayu Ting-Ting, kami pun akhirnya diberi tahu seorang warga untuk mengikuti saja jalan setapak tepat di seberang sekolah yang sebelumnya kami sambangi. Okay, setelah mengikuti intruksi seorang warga yang kami percaya untuk beberapa waktu, bukannya sampai di tempat, ada warga lain yang kami temui di jalan memberitahu bahwa SDN Duren Jaya 4 itu masih (sangat-sangat) jauh dari jalan yang kami lalui. Pada akhirnya (lagi-lagi) kami diberi Instruksi oleh seorang Ibu untuk menaiki angkot 12 B, setelah itu turun sebelum Pasar Baru, kemudian kami harus melewati jalan di sebelah kiri jalan untuk menemukan SD yang kami cari-cari.
Alhamdulillah setidaknya Ibu ini baik sudah bersedia memberi tau kami.. hehe... :)

Tapi nyatanya,

Setelah berjalan cukup jauh dan lama.

Dan menanyakan beberapa orang warga

SD yang kami tuju letaknya bukan disana

Justru kami lebih jauh lagi dari yang kami kira..

Ah, sedihnya..


Ya, jadi sebenarnya SD yang terdapat di daerah yang kami lewati ini hanya ada 2, yaitu SDN Duren Jaya 2 dan 9.. ( Masya Allah..), Jadi SDN Duren Jaya 4 belum ada di depan mata..

Akhirnya, salah satu dari kami punya ide untuk menanyakan staff guru di SDN Duren Jaya 2, dimana letak sebenarnya SDN Duren Jaya 4. Alhamdulillah, akhirnya ada guru yang berbaik hati memberi tahu dimana letak SD nya, bukan hanya itu guru tersebut memesan 3 ojek untuk kami ber-3 menuju SDN Duren Jaya 4.

Yeay.. Alhamdulillah..

Setelah berpamitan dengan guru tersebut, kami yang telah lelah ini langsung menaiki ojek. Karena lamanya perjalanan ini, waktu pun berlalu amat cepat, jam di Handphone yang aku bawa menunjukkan pukul 09.48.. Terbayang ‘kan berapa lama kami berjalan menuju cahaya ini ? :D

10 menit kemudian kami pun sampai di.. SDN Duren Jaya 4. Kami yang tahu sebentar lagi adek-adek unyu akan memasuki waktu pulang, segera masuk ke dalam sekolah, kemudian mencari ruang kelas 5, tempat kami mengajar. Sejenak, kami lihat siswa kelas 5 itu nampaknya sudah akrab dengan kelompok lain yang menggantikan kami mengajar selama “keterlambatan” kami...


Melihat hal itu, rasa sedih, senang, syukur, sebal, kesal, campur aduk di hati dan pikiranku. Seakan-akan rencana kami untuk memberi sebuah materi Islam untuk mengajar adik-adik ini lenyap dan sirna. Hemm.. :)
Tapi disaat itu aku juga bersyukur masih ada teman yang dengan senang hati berbagi waktu untuk mengajar kelas yang seharusnya kami ajar..

It’s Okay. Tidak mengapa hari ini aku telat (sangat telat tepatnya) tapi aku bertekad hari terakhir, yaitu Kamis besok aku TIDAK boleh TELAT.. !!
***
Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, 15 menit berlalu dan bel pulang berbunyi. Adik-adik harus pulang ke rumah mereka masing-masing . Pada akhirnya, aku dan kelompokku hanya dapat tersenyum sambil menyalami satu persatu adik-adik unyu yang pulang.

Setelah semua adik-adik keluar kelas untuk pulang dan di ikuti kelompokku dan kelompk lainnya, ku kira aku akan pulang langsung tanpa ada hal istimewa lain yang akan terjadi. Tapi, ternyata sebelum kepulanganku bersama kelompokku, kami di beri tahu bahwa Ibu Kepala Sekolah mengajak kelompok ku dan teman-teman lain yang mengajar di kelas berbeda untuk berfoto bersama. Akhirnya, setelah beliau memberi sambutan sekaligus mengucapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh Tim pengajar yang  telah berbagi waktu untuk mau berbagi ilmu dengan anak didiknya, kami semua diarahkan menuju halaman sekolah untuk berfoto bersama dengannya serta para guru SDN Duren Jaya 4. Beberapa foto akhirnya dapat diambil dengan gaya dan mimik yang berbeda di setiap foto yang diambil.

Setelah bersalaman dengan Ibu kepala sekolah dan para guru, kami semua di persilahkan untuk pulang.
Aku, Chita dan Ratna masih setia memilih transportasi online yang sama seperti sebelumnya. Setelah melakukan pemesanan, mobil bersama sopirnya yang menjemput kami pun tiba. Kami yang sudah cukup lelah pun langsung menaiki mobil yang akan mengantar kami menuju Smansa.

Setelah 10 menit berada di mobil yang cukup dingin itu, kami pun tiba di pintu gerbang sekolah kami. Kami yang diantar dengan selamat ini pun turun dan membayar tarif yang telah ditentukan.

Ya, begitulah perjalanan kami di hari pertama mengajar.
Keseruan dan hikmah lain ternyata bukan hanya ada di hari ini tapi juga ada di hari kedua kami mengajar.

Baiklah, cerita di hari pertama ini ku sudahi dulu ya. Insya Allah akan ku ceritakan peristiwa seru lainnya yang terjadi saat Kami mengajar di hari ke-2.. :D

Komentar

  1. Balasan
    1. Hehe iya Bapak.. ini kan cerita perjalanan mbak..
      Ga apa-apa lah..

      Nanti cerita pulang kampung insya allah aku posting juga.. hehe..😅😀

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung di blog saya yang sederhana ini.
Silakan berkomentar dengan bahasa yang sopan tanpa mengandung unsur SARA. :)